Pengertian Penggembalaan
Salah satu ontologi adalah penggembalaan. Penggembalaan
memang merupakan sebuah kegiatan dari manusia. Manusia yang melakukan kegiatan
penggembalaan itulah yang menjadi objek pembahasan penggembalaan. Maka realitas penggembalaan dalam pembahasan
ini bergantung pada realitas para penulis Alkitab, mulai dari penulis Kejadian
sampai Wahyu. Karena realitas yang mereka sampaikan adalah realitas dalam dunia
mereka. Artinya mereka yang menyaksikannya orang-orang tertentu melakukan tugas
gembala. Misalnya Penulis I Samuel menyatakan bahwa Daud adalah gembala (I
Samuel, 16:11), Penulis kitab Mazmur menyaksikan dalam bahasa kiasan bahwa
TUHAN adalah gembala (Maz. 23), dalam Perjanjian Baru: Yesus menyebut diri-Nya
gembala yang baik (Yoh. 10:11), Yesus meminta Petrus untuk menggembalakan
domba-domba-Nya (Yoh. 21:15,16 dan 18).
Epistemologi Penggembalaan Lintas Budaya
Pengertian Penggembalaan
Berdasarkan ontologi tentang gembala sebagaimana yang
disinggung dalam ontologi penggembalaan atau realitas penggembalaan, maka perlu
kita membangun sebuah epistemologi tentang penggembalaan. Salah satu langkah
epistemologi itu adalah pengertian tentang penggembalaan. Untuk membangun epistemologi khususnya
pengertian tentang penggembalaan maka kita perlu memperhatikan definisi para
ahli teologi tentang penggembalaan. Dari sekian banyak definisi itu kita pilih dua
definisi. Dua definisi ini menolong kita untuk mempercakapkan secara akademis
mata kuliah Penggembalaan Lintas Budaya.
Dua definisi yang dimaksud:
1. Definisi
Thurneysen, penggembalaan adalah suatu penerapan khusus Injil (berita sukacita
Yesus Kristus) kepada anggota jemaat [anggota jemaat lokal/universal=perjumpaan dengan orang
Kristen di berbagai tempat baik yang seasas, misalnya Calvinisme, Luheranisme,
Arminianisme, pentakostalisme, kharismatik] secara pribadi, yaitu berita Injil yang dalam khotbah gereja
disampaikan kepada semua orang (Strom, 2004 : 1).
Yang ditandai merupakan tambahan saya
untuk memudahkan pemahaman akan anggota jemaat dalam konteks penggembalaan yang
tidak hanya merupakan tugas gembala tetapi semua orang percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus.
2. J.W.Herfst,
penggembalaan adalah upaya terstruktur menolong setiap orang untuk menyadari
hubungannya dengan Allah, dan mengajar orang
untuk mengakui ketaatannya kepada Allah dan sesamanya, dalam situasinya sendiri
(Strom, 2004 : 1)
Penggembalaan dalam Jemaat
Yesus mengibaratkan atau menyamakan
pelayanan kepada saudara-saudara kita dalam diri-Nya itu, dengan penggebalaan.
Jadi, saudara-saudara itu hendaknya dijaga,dipelihara,
dibimbing, dan diselamatkan dari bahaya.
Kata gembala dalam bahasa Latin Pastor,
bahasa Yunani “Poimen”. Oleh sebab itu penggembalaan dapat juga disebut “poimenika”
atau “pastoralia”. Dengan demikian, pelayanan pastoral adalah sebutan untuk
penggembalaan.
Kesimpulan
Penggembalaan adalah:
(1) Mencari
dan mengunjungi anggota jemaat satu persatu
(2) Mengabarkan
firman Allah kepada jemaat di tengah situasi hidup mereka pribadi
(3) Melayani
jemaat, sama seperti Yesus melayani mereka
(4) Supaya
mereka lebih menyadari iman mereka, dan dapat mewujudkan iman itu dalam hidupnya
sehari-hari.
Leave a Comment